HOME

GAMBAR HIDUP
PORTOFOLIO
RING TONE
OPINI
TUTORIAL
PROFIL
KONTAK KAMI
FORUM
 
 
BLOG

07-02-2008

10-02-2008
21-02-2008 
25-02-2008
08-03-2008
11-03-2008 

05-04-2008

AYAT AYAT CINTA

18-04-2008

MANFAAT TEKNOLOGI INFORMATIKA

KADO ULANG TAHUN

10-05-2008

26-05-2008
31-05-2008

9 JUNI 2008

PENAMPAKAN DI RUMAH BTN

09-08-2008
GUNUNG SALAK

10-10-2008
KEMBALI KE JAKARTA

14-12-2008
PARIWARA

HOW I CAN TELL HER VOCAL: MAYMINTARAGA
 
GEGURITAN
 

 

 

<< PERJALANAN KE NEGERI TIRAI BAMBU >>

Mengapa negeri Cina mempunyai julukan Negeri Tirai Bambu ? Saya sendiri tidak tahu persis. Tapi menurut yang pernah saya baca dari beberapa artikel bahwa negeri tersebut dibawah pemerintahan Komunis. Konon rezim tersebut membatasi kegiatan demokrasi rakyatnya. "Bambu" adalah salah suatu simbol dari negeri ini. Sehingga banyak kalangan yang menganalogikan "pengekangan-kebebasan" diibaratkan sebagai "tirai". Kira-kira demikian menurut yang pernah saya baca.

Pada tanggal 21 s/d 26 Januari 2008 tepatnya pada waktu pertengahan musim dingin melanda bumi belahan utara dimana suhu rata-rata di negeri ini turun hingga -8° Celcius, Saya berkesempatan mengunjungi negeri yang penuh fenomenal ini. Kota pertama yang saya kunjungi adalah Beijing, kota nomor 1 di China. Perjalanan dari Jakarta menggunakan pesawat terbang selama kurang lebih 8 jam setelah transit di Kualalumpur selama 2 jam.

Menjejakkan kaki di Beijing dengan terpaan angin kencang yang dingin bersuhu -8° Celcius sungguh suatu pengalaman yang menakjubkan. Tapi buat saya tidak merupakan surprise karena saya pernah mengalami suhu sedingin ini ketika pergi ke Eropa beberapa tahun yang lalu. Namun pada suhu serendah ini tidak ditemukan salju di Beijing.

Saya berkesempatan mengunjungi China karena diajak seorang teman untuk berbisnis untuk memasarkan suatu produk IT di Indonesia.

Disini akan saya fokuskan cerita tentang "trip" saja bukan cerita "bisnis"nya.

Perjalanan dari Airport Beijing ke Hotel melewati Lapangan Tiananmen, yang sempat menggemparkan dunia pada tahun 70 an. Dimana pernah terjadi pembantaian ribuan mahasiswa yang sedang melakukan unjuk-rasa oleh kekuatan militer. tapi sayang saya tidak sempat mengambil gambar karena hari masih gelap padahal jam menunjukkan pukul 08:00 pagi waktu setempat (jam 07:00 pagi WIB).

Keesokan harinya saya melanjutkan perjalanan lagi ke kota Xi An yang merupakan ibu kota propinsi Shaan Xi. Perjalanan menggunakan peawat Air China selama 1 1/2 jam.

Menjelang pendaratan, nampak pemandangan warna putih-salju menutupi daratan. Sampai menjejakkan kaki di kota Xi An salju semakin jelas menutupi apa saja. Jalan raya, taman-taman kota, atap-atap rumah. Pohon-pohon yang kehilangan daun. Hanya pohon-pohon cemara Ever Green yang masih bertahan. Namun demikian gumpalan-gumpalan salju menempel dimana-mana.

Kami dijemput oleh team penjemput yang membawa kami keluar kota menuju kesuatu tempat yang memamerkan produk2 IT mereka. Disepanjang perjalanan banyak dijumpai bangunan-bangunan makam Kaisar yang pernah hidup dan berkuasa dimasa silam. Saya tidak ada waktu untuk mengunjungi dari dekat peninggalan bersejarah tersebut. Saya hanya sermpat mengambil gambar melalui jendela mobil.

Kesan saya setelah mengunjungi Negeri Tirai Bambu :

Suasana kehidupan sudah tidak menampakkan "komunis" yang serba angker dan muram. Suasana tidak ubahnya seperti negara-negara barat. Semua warganya bergerak cepat untuk melakukan bisnisnya masing-masing. Tidak lagi terlihat tentara-tentara yang menyeramkan. Kehidupan muda-mudinyapun sudah bebas. Produk-produk barat sudah bertebaran disana. Restoran-restoran cepat saji dari barat bertebaran dimana-mana.

Seolah setiap orang tidak peduli dengan suhu yang dingin untuk melakukan bisnis masing-masing. Perlu diketahui bahwa perekonomian negeri ini berkembang pesat selama 10 tahun terakhir ini. Banyak sekali produk-produk China membanjiri negara kita Indonesia.

Apa salahnya kita belajar dari mereka ?? ******

maymintaraga 7 Februari 2008

 

 
 
arista MediaCom 2008