11
Maret 2008
SMS dalam Gambar
Hidup

188
Kbyte
<<
JAKARTA 20 MARET 2008 >>
JANJI
& SUMPAH PEGAWAI NEGERI SIPIL
Setiap
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS, sebelum diangkat
menjadi PNS harus disumpah terlebih dahulu melalui suatu upacara
resmi. Mereka disumpah menurut agama dan kepercayaan yang dianutnya,
dengan disaksikan selain para pejabat yang lebih tinggi juga disaksikan/didampingi
oleh Ustad, Pastor, Pendeta, Biksu, dll. Sesuai dengan agama dan
keyakinan yang dianutnya.Salah satu isi sumpahnya adalah : "Bersikap
jujur, adil, tidak melakukan tindakan tercela seperti: korupsi,
menyalah gunakan jabatan/wewenang, menerima suap, mengkomersialisasikan
jabatan ................. " dan seterusnya.
Sebetulnya
makna dan isi sumpah PNS sangat mulia sekali. Sumpah diucapkan tidak
sembarangan. Artinya disampaikan menggunakan "Atas Nama Tuhan"
dengan tangan menyentuh Kitab Suci masing-masing. Sungguh sangat
sakral sekali.
Akan
tetapi ...... setelah menjadi PNS sekian lama, kemudian menduduki
kursi jabatan yang "empuk", godaan mulai muncul. Datang
tawaran komisi proyek sekian presen, melakukan mark-up harga proyek/pengadaan
barang/jasa, melakukan negosiasi harga proyek dengan rekanan yang
menang tender dengan berbagi keuntungan yang tidak dikembalikan
ke kas negara melainkan masuk ke kantong pribadi dengan alasan untuk
Dana Taktis Operasional, pengelolaan dana anggaran yang
tidak transparan, mempermainkan prosedur pengurusan administrasi:
yang seharusnya mudah, dibuat sulit. Tanya kenapa ........??!!
Sedikit
demi sedikit mulai masuk kedalam lingkaran sistim birokrasi yang
tidak jujur, dengan disadari atau tidak. Satu-satu "sumpah-sumpah"
yang dulu pernah diucapkan mulai terlupakan atau pura-pura
lupa ??
Pada
suatu waktu benar-benar terjebak dalam atmosfir dimana "sumpah-sumpah"
tersebut dilupakan sama sekali. Dimana atmosfir tersebut memberi
peluang untuk melanggar Sumpah PNS yang pernah diucapkan.
Kalau
kita melihat keadaan Aparat Pemerintahan yang notabene adalah PNS
sekarang ini sedang menjadi sorotan masyarakat oleh karena ulahnya.
Arogan, birokratis, senang korupsi, suka minta dilayani, rakus,
minta disuap untuk menyelesaikan kepentingan umum (padahal mereka
sudah digaji dari uang pajak rakyat). Masih banyak lagi tindakan
dan sikap tidak terpuji lainnya yang banyak dilakukan oleh PNS.
Saya
hanya mengingatkan: Wahai PNS, apakah kalian sudah tidak ingat akan
sumpah kalian? Ingatlah bahwa kalian pernah mengucapkan janji dan
sumpah atas nama Tuhan. Apakah kalian tidak takut akan sangsi dari
Tuhan sebab kalian telah melanggar janji dan sumpah kalian sendiri
?
Lagi
... ironisnya, tempat-tempat ibadah tetap penuh yang menandakan
bahwa masyarakat kita adalah masyarakat religius. Namun korupsi
dan semacamnya juga semakin marak. Jangan jangan agama hanya dijadikan
sebagai "tempat ganti baju serigala memakai bulu domba".
Pernah
ada sebuah ironi begini : Si A adalah salah satu PNS yang jujur
(masih ada lohh PNS yang jujur) ditunjuk sebagai Pimpinan Proyek.
Selesai proyek, dia mendapat komisi. Karena dipikirnya uang komisi
tersebut adalah uang tidak halal, dikembalikannya ke Kas Negara.
Reaksi yang muncul adalah dia mendapat kecaman dari rekan-rekan
dan atasannya. Dibilang si A itu bodoh menolak rejeki.
Yang lebih sewot adalah atasannya karena tidak mendapat upeti.
Sebulan kemudian dia tidak menjabat proyek lagi.
Sebenarnya
yang bodoh itu siapa? Orang mau mencoba berjalan dijalan
yang lurus dikecam dicap bodoh !! Apakah dunia sudah terbalik? Apakah
sitim sudah sedemikian rusak ? Kisah semacam ini banyak terjadi
di birokrasi pemerintahan. Satu lagi pertanda bahwa sumpah dan janji
sudah banyak dilupakan orang.
Sumpah
adalah sakral. Ingat, Tuhan akan selalu mengingat sumpah dan janji
yang pernah kalian ucapkan. Pada suatu saat kalian akan ditagih.
Sebab janji dan sumpah adalah hutang. Janji kepada sesama manusia
masih bisa terlupakan. Akan tetapi janji dan sumpah kepada Tuhan
akan terbawa sampai diakhirat. Kalau janji dan sumpah belum terbayar
sampai di akhirat nanti, akan sangat berat sangsinya. Apalagi kalau
dilanggar dan belum sempat bertobat sudah datang ajal menjemput.
Wahhhhh ..... !!
Wahai
PNS yang telah melanggar sumpah dan janjimu, bertobatlah, kembalilah
kepada sumpah dan janjimu yang pernah kalian ucapkan dahulu.
Bertobat
bukan hanya sekedar bertobat. Kembalikan dahulu harta dari hasil
yang tidak halal ke Kas Negara atau kepada yang berhak. Berbuatlah
sesuai sumpah dan janji. Baru bertobat. Niscaya Tuhan akan memberikan
pengampunan. Mumpung Masih Ada Waktu ( kata Ebiet G. Ade).
Memang mahal harga yang harus dibayar***
|