LAGI 1 TAHUN
BERTAMBAH USIA
Dalam
usia yang terbilang tidak lagi muda seperti ini, tentunya sudah
sarat dengan berbagai hitam-putih dan pahit getirnya hidup ini.
sekarang tinggal menikmati sisa usia yang berangkat senja dengan
banyak berbuat yang positip. Lebih banyak mendekatkan diri kepada
Yang Maha Memiliki adalah prioritas utama.
Semua
peristiwa telah berlalu dan terekam bagaikan rentetan celuloid
yang sewaktu-waktu bisa diputar kembali untuk bahan koreksi dan
introspeksi diri. Namun terasa masih ada yang mengganjal dalam
benak ini selama menjalani kehidupan. Sebuah pertanyaan yang selalu
muncul ditiap-tiap adegan dan tak pernah terjawab.
Mengapa
negara ini tak pernah semaju bangsa-bangsa lain? Dari awal hingga
sekarang problemnya masih sama yang itu-itu juga. Perekonomian
yang belum pernah mensejahterakan rakyat bawah. Seolah-olah kesejahteraan
tak pernah berpihak kepada masyarakat marginal. Dari tahun ke
tahun tak pernah terselesaikan dengan memuaskan.
Saya
memandang situasi ini sepanjang umur saya sampai hari ini.
Baru-baru
ini ketika saya berada diruang tunggu bandara El Tari Kupang,
NTT. Ketika sedang menunggu pesawat yang akan membawa saya pulang
ke Jakarta, saya kebetulan ngobrol-ngobrol dengan seorang laki-laki
paruh baya. Tanpa saya minta dia bercerita panjang lebar, mengaku
banyak kenal dengan para pejabat tinggi dan anggota dewan di daerah
maupun di pusat.
Dari
gaya bicaranya memang meyakinkan. Patutlah kalau "beliau
ini" adalah orang yang tidak sembarangan. Bicara tentang
politik nampaknya sangat menguasai. Mengomentari kebijakan-kebijakan
politik negeri ini sangatlah piawai.
Namun
dari bicaranya dari awal hingga akhir saya menangkap tidak sepatahpun
yang berpihak kepada rakyat. Kemudian saya menarik kesimpulan
secara sempit. Beginikah sikap para pelaku penyelenggara negara
pada saat ini? Tidak mempunyai visi dan orientasi kepada kesejahteraan
rakyat banyak? Yang ada dibenak mereka adalah berbagai rekayasa
bagaimana agar kepentingan mereka atau kelompoknya bisa tetap
exist. Seolah melupakan rakyat yang telah memilihnya bahkan dengan
taruhan nyawa.
Apakah
keprihatinan ini sebagai Hadiah Ulang Tahun saya......?? :)) :))
Semoga
saja bukan. Tapi hanya sebuah episode kecil dari rentetan celuloid
saja.
Dikancah
panggung politik memang banyak sekali lelucon-lelucon yang diperankan
oleh badut-badut yang tidak lucu bahkan memuakkan.
Mulailah
bersikap, berpikir dewasa !! Jangan cepat-cepat percaya akan janji-janji
muluk para pelaku politik. Lihat latar belakangnya, pelajari sejarah
dan riwayatnya sebelum menentukan pilihan.
<
JAKARTA 10 MEI 2008>